Bagaimana hari-harinya? Menyenangkan bukan??
Untuk pertama kalinya setelah hampir tujuh tahun meninggalkan Semarang, saya diberi kesempatan lagi untuk menjelajah wilayah Semarang.
Perjalanan pertama saya dimulai pada hari Kamis tanggal 15 Mei 2014, tepatnya pada saat libur Hari Raya Waisak. Perjalanan yang tidak direncanakan tetapi sangat berkesan.
Curug Lawe adalah objek wisata air terjun yang ada di daerah Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Kurang lebih satu jam perjalanan dari kota Semarang.
Akses menuju tempat ini juga tidak terlalu rumit. Dari simpang lima Kalibanteng masuk ke jalan Abdurrahman Saleh arah Gunung Pati. Sekitar 2km dari Gunung Pati arah Ungaran ambil kanan ( patokannya: ada makam pertama kiri jalan ).
Nah, setelah kurang lebih menempuh perjanan yang berliku dan menanjak, kita sampai di pintu masuk. Untuk masuk ke tempat ini kita tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup HTM Rp. 4.000,- plus parkir Rp. 1.000,-. Ongkos bensin pun tidak sampai sepuluh ribu untuk PP Semarang - Ungaran. Murah bukan???hehehe
O ya, kita memang nyari tempat plesir yang very very muraahhhh :D
But, perjalanan pertama kita ini gagal murah :( :'(
Saking keasikan ngobrol dijalan, kita ga tau kalau ada razia. Kena deh kita. Secara yang punya sim malah diboncengin wkwkwk
Kembali lagi ke Curug Lawe hehehe.....
Awalnya saya kira untuk menuju air terjun jalannya mulus seperti pada foto diatas ( sisi kanan ).
Ternyata saya salah hehehe
Teman - teman lihat kan papan arah ke Curug Lawe?Arahnya ke kiri ya mas, mbak
Pengen tau? Lanjut bacanya ya...
Jalannya ngeri, hanya melewati pinggiran saluran irigasi. Kesenggol dikit aja pasti nyemplung wkwkwk.
Hati - hati ya mas, mbak, jangan sambil utak - atik hp. Kecuali mau foto, cari lokasi yang aman.
Jalanan sempit, licin dan menanjak. Beberapa kali menyeberang sungai, jembatan kayu yang ala kadarnya, dan bebatuan yang rawan longsor.
Foto - foto dibawah mungkin bisa lebih menjelaskan.
Jembatan Cinta ( kata temen :D ) |
Jalanan sempit sepanjang aliran sungai |
Menyeberangi sungai dg jembatan kayu gelondongan |
Tanjakan |
ketemu rombongan backpacker dari antah berantah |
miss lala :D |
miss lala juga :D |
Semakin dekat lokasi semakin menanjak, rombongan backpacker lain makin banyak |
Jalanan juga mengikuti aliran sungai kecil yang licin |
Duo Lala lagi nunggu antrian mau nyebrang lagi |
hati - hati teman, rawan longsor |
Duo lala in action :D |
kehabisan tenaga -__- |
miss lala semangat yaaaa, perjuangan mencari cinta sejati :D |
Dilarang mandi di air terjun. Material ( batu, kayu dll ) yang dibawa aliran air berbahaya jika mengenai tubuh kita. |
Setelah menempuh perjalanan yang hampir dua jam, kita sampai di air terjunnya.
Wow, bagus banget. Masih alami, airnya dingin dan bersih. Langsung hilang cape'nya.
Perut keroncongan, nyampe dilokasi langsung makan hahaha
O ya, di lokasi air terjun tidak ada yang jual makanan, jadi teman- teman bawa bekal sendiri ya.
Sudah cukup main- mainnya, sudah menggigil, sudah ga kuat apa-apa, kita memutuskan untuk segera pulang. Perjalanan pulang bisa lebih cepat karena jalanan yang cenderung menurun.
Sekian teman-teman.
Ada keindahan dan kepuasan tersendiri yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Selamat berpetualang ^_^